Mengenal Bunga Floating KPR, Sering Jadi Pertimbangan Bagi Kreditur

Mengenal Bunga Floating KPR, Sering Jadi Pertimbangan Bagi Kreditur

by admin1 September 03, 2024

Dalam dunia kredit, istilah bunga floating KPR sering kali menjadi topik diskusi yang penting. Bunga floating, atau bunga mengambang, adalah jenis bunga yang besarnya dapat berubah-ubah sesuai dengan fluktuasi pasar atau indeks tertentu.

Bagi para kreditur, memahami mekanisme bunga ini sangat krusial, karena dapat mempengaruhi total biaya pinjaman yang harus dibayar seiring waktu. Berikut ini akan dibahas secara mendalam mengenai konsep bunga floating dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tersebut.

Definisi Bunga Floating KPR

Ketika seseorang mempertimbangkan untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR), salah satu aspek penting yang perlu dipahami adalah jenis bunga yang dikenakan pada pinjaman tersebut. Salah satu tipe bunga yang sering dihadapi adalah bunga floating atau bunga mengambang.

Bunga floating, yang juga dikenal sebagai bunga variabel adalah jenis bunga yang nilainya dapat berubah sepanjang periode pinjaman. Perubahan ini biasanya mengikuti pergerakan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh lembaga keuangan atau pasar uang.

Keunggulan dari bunga floating terletak pada kemampuannya untuk menawarkan suku bunga yang lebih rendah di awal masa pinjaman dibandingkan dengan bunga tetap.

Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang, karena pada periode awal pinjaman, peminjam mungkin membayar cicilan yang lebih ringan. Namun, penting untuk diingat bahwa keuntungan ini bisa diimbangi dengan risiko fluktuasi bunga yang mungkin meningkat di masa depan.

Cara Menghitung Bunga Floating untuk KPR

Cara kerja bunga floating KPR dapat dijelaskan melalui contoh berikut. Misalkan seorang peminjam mengambil KPR dengan nilai pinjaman sebesar Rp500 juta dan masa pinjaman selama 15 tahun. Bank menawarkan bunga floating awal sebesar 6% per tahun, yang merupakan suku bunga acuan.

Jika suku bunga acuan naik menjadi 7% setelah beberapa tahun, bunga floating pada KPR juga akan meningkat menjadi 7%, dan demikian pula cicilan bulanan akan menyesuaikan dengan perubahan ini.

Sebagai contoh, anggaplah pada awal pinjaman, cicilan bulanan peminjam adalah Rp4 juta dengan suku bunga 6%. Setelah dua tahun, suku bunga acuan naik menjadi 7%, maka bunga floating pada KPR juga akan berubah menjadi 7%.

Hal ini akan menyebabkan cicilan bulanan meningkat menjadi sekitar Rp4,5 juta, tergantung pada faktor lain seperti sisa pokok pinjaman dan periode amortisasi. Perubahan ini menunjukkan bagaimana fluktuasi suku bunga acuan dapat mempengaruhi jumlah yang harus dibayar setiap bulan.

Keuntungan Penerapan Sistem Bunga Floating

Terdapat beberapa keuntungan dari penerapan bunga floating dalam KPR dan manfaat-manfaat tersebut dapat mempengaruhi keputusan finansial Anda.

  1. Suku Bunga Awal yang Lebih Rendah

Salah satu keuntungan utama dari bunga floating adalah suku bunga awal yang umumnya lebih rendah dibandingkan dengan bunga tetap. Ketika Anda memilih bunga floating, Anda sering kali mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah pada awal masa pinjaman.

  1. Potensi Penghematan Biaya Jangka Panjang

Bunga floating memiliki potensi untuk menghemat biaya jangka panjang jika suku bunga acuan tetap rendah atau menurun. Jika Anda mengambil KPR dengan bunga floating dan suku bunga acuan turun, bunga yang dikenakan pada pinjaman Anda juga akan menurun.

  1. Fleksibilitas dalam Penyesuaian

Bunga floating memberikan fleksibilitas dalam penyesuaian suku bunga yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasar. Jika suku bunga acuan mengalami penurunan, maka bunga floating juga akan turun, yang mengakibatkan pengurangan jumlah cicilan bulanan.

  1. Menghadapi Inflasi dengan Lebih Baik

Dalam kondisi inflasi tinggi, bunga floating dapat memberikan keuntungan dibandingkan bunga tetap. Ketika inflasi meningkat, suku bunga acuan biasanya juga naik. Namun, bunga floating mungkin tetap lebih rendah dibandingkan dengan bunga tetap yang dapat meningkat secara signifikan.

  1. Batas Atas atau Ceiling Rate untuk Perlindungan

Untuk melindungi peminjam dari lonjakan suku bunga yang drastis, banyak lembaga keuangan menawarkan fitur batas atas atau ceiling rate pada bunga floating. Dengan adanya ceiling rate, Anda tidak perlu khawatir tentang kenaikan bunga yang sangat tinggi meskipun suku bunga acuan naik pesat.

Adanya bunga floating KPR memberikan fleksibilitas dan potensi penghematan, sehingga penting bagi Anda untuk mempertimbangkan semua faktor keuntungan dan menilai apakah jenis bunga ini sesuai dengan situasi keuangan.

Jika Anda telah siap untuk membeli rumah dan mencari proyek hunian yang ideal, jangan lewatkan kesempatan menjelajahi Podomoro Tenjo. Melalui situs kota-podomoro.com, Anda bisa menemukan berbagai pilihan properti yang memenuhi kebutuhan Anda.

Related Articles